Tuesday, December 20, 2016

Kekuatan Fikiran

Sejenak anda pejamkan mata, lalu bayangkan apa yang anda ingat sebelum anda lahir ke dunia ini.

Adakah yang mampu mengingat?

Saya yakin, sebagian besar anda akan menjawab 'Tidak'.

'sebagian besar?'
YA! Sebagian besar! Karena beberapa orang (1:1.000.000) ternyata mampu menggambarkan siapa dia sebelum lahir ke dunia ini!

Entah sebuah kebohongan atau tidak, khayalan atau nyata, kebohongan atau kejujuran. Tapi nyatanya, ada sebuah orang dengan kondisi tersebut. Kondisi dimana dia mampu menjelaskan siapa dirinya sebelum teelahir seperti sekarang.
Ada yang mampu menggambarkan dengan jelas, ada juga yang mampu menggambarkan dengan potongan-potongan kecil.

Beberapa orang tersebut akhirnya juga mempercayai hal tersebut sebagai wujud REINKARNASI. Walaupun, secara ilmiah, Reinkarnasi sendiri belum mampu dibuktikan (juga seluruh teori penciptaan Theis).

Saya sendiri berasumsi bahwa hal tersebut adalah bagian dari KEKUATAN FIKIRAN.
Dimana otak manusia yang rumit membentuk sebuah pola untuk menggambarkan apa yang menjadi tanda tanya besar dalam hidupnya.

Kekuatan fikiran memang dahsyat, dan mampu melebihi teknologi yang sudah manusia capai hingga saat ini.

Bagaimana kita mampu menapik, bahwa dijaman ketika manusia masih belum bisa memanfaatkan energi listrik, Nicholai Tesla sudah mampu membuat mobil listrik dengan kemampuan mobil sekarang. Semua itu tak lain dari kekuatan fikiran.

Atau Beethoven Symphony yang alunanya masih melegenda hingga saat ini.

E=MC2.

Dan masih banyak lagi.

Haruskah kita masih merasa menyerah dengan berkata, "manusia hanyalah debu di alam semesta?". Bagaimana jika justru manusia lah pusat alam kekuatan semesta?

The Spider-Web Defense

Sebelum anda beetanya "Mengapa seorang psikopat gemar berbohong?" Beranikah anda bertanya "Mengapa saya gemar berbohong?"
Sekali lagi, beranikah anda?

Tidak ada manusia yang tidak pernah berbohong. Atau setidaknya, manusia berbohong sekali dalam sehari (kecuali sosiopath).

Jika kita merujuk pada definisi dari bohong / kebohongan, adalah pernyataan yang berbeda dengan kenyataan. Itu simple nya.

Karena kita tidak berada dalam posisi yang sama dengan sang pendengar, dengan seketika kita bisa menjadi seorang pembohong.

"Apa kabar?"
Kebanyakan orang akan menjawab "baik". Tak peduli orang teraebut tengah dalam kondisi yang buruk, entah dari sisi fisik maupun psikis.

Yes, we are the liers.

Terlebih jika yang menanyakan adalah orang yang kita sayangi. Jika hidup anda kurang drama, tentu jawaban anda sudah dipastikan adalah "baik".

Lie is beautiful!

Dalam kehidupan sosial, berbohong sendiri adalah senjata terampuh dalam menjalin keseimbangan komunikasi.

Bener apa bener?

Lihat gambar laba-laba dengan jaring-jaringnya. Dan bayangkan jika si laba-laba adalah orang penting.
Setiap jaring saling berkaitan dengan jaring lainnya, menggambarkan koneksi sang 'Johndoe' yang luas.
Setiap koneksi berkaitan dengan koneksi lainnya, jika ada penghianat di salah satu jaring, jaring lainnya akan menginformasikan kepada sang Johndoe tentang bahaya yg mengancam dirinya.

Mengapa ada jaring yang sesetia itu? Karena sang Johndoe akan membuat jaring dengan kontrol dan manipulasi, membentuk sebuah ikatan emosional yang kuat sehingga terbentuk sebuah kesetiaan.

Tentu hal ini lebih efektif ketimbang metode berbohong tradisional yang memanfaatkan kekuatan memory otak untuk menyediakan rekaman palsu untuk jangka pajang, atau dengan kata lain berbohong menggunakan metode tradisional lebih sulit.

Tapi, laba-laba yang mengandalkan racunnya, jelas lebih mematikan ketimbang yg mengandalkan jaring-jaringnya.